ONEWS MEDIA
PASURUAN | JATIM
Dalam rangka menjelang Pemilu tahun 2024 yang akan datang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pasuruan menggelar Sosialisasi Sistem Deteksi Dini dan Cegah Dini Terhadap Konflik Masyarakat bersama APPIK Pasuruan Jatim.
Senin (26/06/23)
Acara yang di gelar di Wisata Kebun Mangga, yang beralokasi di Desa Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan ini berlangsung Sekitar pukul 09.00 WIB, Hingga selesai.
Adapun Tujuan digelarnya Sosialisasi guna untuk pembinaan pencegahan konflik ditengah tengah masyarakat di Pemilu tahun 2024 mendatang.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas (Kadis) Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan Edy Supriyanto, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, H. M. Sudiono Fauzan, S.Ag., M.M. Serta para Lembaga Pemantau Pemilu se-Kab Pasuruan yang tergabung dalam Aliansi Pemantau Pemilu Independen Kabupaten Pasuruan (APPIK), diantaranya, JPPR (Budi Rahayu) LPRI (Habib Fahmi), POSNU (Ayub) dan YK2MP (Tatok) sekitar 100 peserta yang hadir dalam acara tersebut.
Acara dibuka oleh Eddy Supriyanto Kadis Bakesbangpol dan dalam sambutannya ia mengatakan, ” Marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana pada saat ini kita bisa hadir dalam rangka giat pada pagi ini,” ucapnya
“Maksud dan tujuan dalam pelaksanaan ini, Sambung Kadis , Para Peserta agar mengetahui tentang Pembinaan sistem Deteksi Dini dan Cegah Dini Terhadap Konflik Masyarakat dalam pemilu 2024, Dimana Pemaparannya akan di lakukan oleh Nara sumber nanti, ” Ungkapnya.
Dalam hal ini Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan H. M. Sudiono Fauzan, S.Ag., M.M, dalam sambutannya menyampaikan, ” Kegiatan ini dalam rangka kesiapan dan kesiagaan kita dalam menghadapi event Pemilu Maraton kedepannya.
Dengan di awali pemilu lokal Pemilihan Kepala Desa yang akan dilaksanakan insyallah pada akhir tahun ini. Kalau tidak salah akan ada 47 Pilkades di wilayah Kabupaten Pasuruan,” ucap Mas Dion sapaan akrabnya.
Selanjutnya, tambah Mas Dion, Pilkada pada Tahun 2024 Sejarah Pertama kalinya Pemilu Serentak, betul betul serentak di Indonesia. Belum pernah dalam penyelenggaraan Pemilu sebelumnya seperti Pemilu yang akan datang di Tahun 2024 ini.
Dan ini kalau memang benar benar terjadi akan jadi sejarah terbesar dengan adanya pemilu paling Serentak dalam panjang sejarahnya.
Pemilu menurut dari pengalaman selama ini banyak menimbulkan Potens kerawanan potensi gesekan potensi pertikaian di masyarakat.
“Alhamdulillah semakin kesini semakin dewasa. Mana Demokrasi kita semakin bagus, konflik itu semakin menurun.
Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan menjadi penyebab minimnya Konflik konflik tersebut”, Tambah Habib Fahmi dari LPRI yang ditulis oleh awak media.
“Konflik demokrasi ditingkat lokal yang paling rawan ialah pada pemilihan Kepala Desa, karena antar pendukung tidak di batasi oleh wilayah yang luas, biasanya antar tetangga, akan tetapi Masyarakat sekarang sudah banyak yang pintar dalam menyikapi Pilkades.
Mereka tenang dan tidak mau ditunggangi oleh oknum oknum yang mau memanfaatkan situasi tersebut, ” sambung Bu Ayu, sapaan akrabnya dari JPPR.
Closing Mas Dion adalah tentang harapan, “Harapannya pemilu yang akan datang ini bisa aman dan kondusif tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan, Seperti halnya kejadian kejadian yang sudah sudah pada pemilu sebelumnya,” red_He-Mi