Meliau, Kalimantan Barat , Sabtu 20 September 2025 dari bulan Mei 2025, ada perseorangan memohon surat kepada Kementerian perhubungan Republik Indonesia untuk menjadi pengelola Dermaga Meliau yaitu bernama Drs.Paulus .D, lewat Direktorat jenderal perhubungan darat yaitu dalam hal tersebut di serahkan kewenangan tersebut kepada kepala BPTD kelas 2 Kalbar.
Dari Mulai di jalankan oleh Drs.Paulus D, optimalisasi pemanfaatan Dermaga Meliau tersebut ada pihak2 yang menjadi kebakaran jenggot, yang harusnya ikut membantu dan mendukung Paulus D, malah membuat banyak intrik2 yang macam2 seolah olah mereka merasa sudah peduli selama 13 tahun.
Kita kembangkan untuk optimalisasi pemanfaatan Dermaga Meliau, untuk pusat pedagang UMKM kuliner, hiburan serta olah raga. Para pedagang UMKM membangun tempat usaha di area tersebut dengan biaya masing2 dan kita sebagai pengatur mereka tidak mengutip retribusi Baik pada pedagang UMKM ataupun untuk kapal takbooth yang tambat di dermaga Meliau juga bagi yang bongkar muat tandan buah sawit, secara pribadi Paulus D tidak pernah mengutip.
Sangat di sayangkan ada pihak yang merasa kebakaran jenggot, apa maksud dan tujuan yang sebenarnya, padahal kita bekerja utus dermaga Meliau untuk benar2 optimalisasi pemanfaatannya bagi masyarakat di sekitar dermaga Meliau tersebut.
Sudah banyak seperti laporan yang di buat oleh pihak- pihak yang kebakaran jenggot, yang malah di dukung oleh pihak camat Meliau yang mestinya beliau harus memberikan dukungan pada saudara Paulus.D, mestinya berterima kasih kita mau mengurus dan menyelamatkan bangunan milik negara ( BMN) yang di bangun dari uang rakyat juga uang kita bersama.
Bahkan pusat meruncingnya kebakaran jenggot tersebut dengan merasa seperti orang yang berkuasa terhadap Bangunan Dermaga Meliau, maka dengan berani dan lantang melarang kapal takbooth tambat di dermaga Meliau, beliau telp atasan perusahaan perusahaan yang punya batu bauksit agar telpon orang kapal takbooth jangan tambat di dermaga Meliau lagi, dengan alasan yang tak rasional dan itu bukan kewenangan beliau, karena aset dermaga Meliau adalah masih aset kementerian perhubungan .
Sebagai orang yang mengurusi optimalisasi pemanfaatan dermaga Meliau, dalam hal ini tidak setuju jika ada pihak yang tidak memiliki kewenangan melarang kapal takbooth untuk tambat di dermaga Meliau, yang sudah jelas dan pasti sangat berpengaruh pada pedagang UMKM yang ada di Dermaga Meliau, kami secara bersama- bersama menjaga keamanan, kebersihan, perbuatan yang tidak senonoh dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab selama ini, sehingga dermaga Meliau menjadi rusak parah, dan hilang tapi tidak ada yang urusnya atau membuat laporan, malah sekarang merasa sebagai pahlawan dan kebakaran jenggot.
Kami mohon kiranya kita bisa berbuat yang terbaik secara nyata untuk masyarakat ramai sebagai bukti nyata bukan hanya berteori itu yang sangat di harapkan, kita bukan untuk menjatuhkan nama baik seseorang apalagi seorang pejabat di wilayah Kecamatan Meliau yang mana bangunan Dermaga Meliau tersebut terletak. Pengorbanan pikiran, tenaga dan dana yang kita keluarkan, itu semua karena demi optimalisasi pemanfaatan dermaga Meliau yang kita impikan bersama, bukan untuk mengjustice oknum seseorang. Pola pikir dan jalan pikiran kita sangat berbeda dengan pihak- pihak yang merasa kebakaran jenggot tersebut.
Pesan kami buat semua pihak mari kita dukung bersama optimalisasi pemanfaatan dermaga Meliau, untuk kebersamaan nari dukung pedagang UMKM yang sudah membuka usahanya di dermaga Meliau, jangan Usik ketentraman, keamanan kami juga sebagai warga negara Indonesia yang memiliki hak atas dermaga Meliau tersebut. Kami warga masyarakat biasa yang memiliki semangat untuk urus dermaga meliau jangan di bully oleh pejabat yang selama ini masih menerima gaji dari negara dan uang kami rakyat Indonesia.
20/09/2025
( Red Paulus.D)
Editor Jul







