KETAPANG KALBAR , onewsmedia.co id – Berdasarkan pantauan investigasi awak Media di lapangan,28-april-2023
Kelangkaan BBM di kecamatan Sandai Tayap,Tumbang titi,Pemahan dan sekitarnya harga eceran pertalite yang terjadi dijalan tembus 15 ribu/ liter.
Masyarakat Kec.sandai,tayap,tumbang Titi,pemahan Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, sejak Satu bulan terakhir ini keluhkan kelangkaan dan kenaikan harga BBM eceran dijalan yang signifikan. Mereka sangat merasakan kesulitan untuk mendapatkan BBM utamanya jenis pertalite.

banyak pengaduan serta keluhan dari masyarakat hampir merata dibeberapa kecamatan terutama yg tidak ada SPBU nya seperti kec.Hulu sungai serta kec. jelai hulu mereka mengatakan harga (BBM) jenis pertalite kini eceran dijalan mencapai 15 ribu per/liternya dan bahkan ada yg mencapai 17-18 ribu/perliter karena ulah spekulan antrian liar yg memanfaat’kan situasi ini untuk diperjual belikan dengan harga yg tidak normal dari harga biasanya.

Untuk desa kecamatan”pedalaman yg belum tersedia(SPBU) pada umumnya secara berkelompok membeli BBM ke.pihak SPBU melalui surat permohonan rekomendasi dari kepala desa namun untuk sementara ini sudah tidak dilayani, akibat dari payung hukum yg belum jelas tentang peraturan dari pemerintah,sehingga masyarakat yg tinggal di pedalaman menderita akibat kelangkaan BBM,” ujarnya.

selama ini harga bisa stabil,karena bisa didistribusikan secara perkelompok dengan rekomendasi desa dan masyarakat.serta masyarakat pun bisa merasakan subsidi dari pemerintah.sekarang dengan harga 15 ribu/liter,subsidi tidak bisa lagi dinikmati masyarakat.maka perlu diambil kebijakan dari pemerintah untuk masyarakat pedalaman.

Ditambahkannya lagi sebut saja Ujang(42)masyarakat desa pedalaman berharap ada keperdulian dari pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menstabilkan harga BBM ditempatnya.berdasarkan pantauan awak media di lapangan,hampir di setiap desa di kecamatan pedalaman kabupaten Ketapang mengalami kelangkaan BBM sehingga banyak aktivitas masyarakat terhenti.


“Dan anak-anak sekolah,,ada yg tidak bersekolah akibat dari kelangkaan tersebut,” ungkap nya.

Kembali ia mengatakan bahwa sampai saat ini pemerintah belum ada mengambil langkah-langkah kebijakan demi kepentingan serta memikirkan masyarakat banyak.
“Semoga saja keluhan kami ini didengarkan dan segera ada tindakan,dari pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah” kebijakan untuk membantu kepentingan kelangsungan masyarakat banyak.

Red : KUSJAYA

Editor : Gugun