LANDAK, KALBAR – Dalam rangka menyambut hari jadinya yang ke-6 tahun Penggemar Budaya Jawa (Pendawa) Kalimantan Barat di tahun 2023 ini, sejumlah besar pengurus dan anggota Pendawa melakukan ziarah makam ke Makam Juang Mandor yang terletak di Kabupaten Landak (21/01).
Napak tilas perjuangan pahlawan dalam bentuk ziarah ke lokasi – lokasi bersejarah merupakan rangkaian rutin setiap tahun saat menjelang bertambah usia komunitas yang mengambil logo dari salah satu tokoh pewayangan ini. Seperti pada tahun sebelumnya, Pendawa juga melakukan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan di Kubu Raya, begtu pula pada tahun ini, pengurus dan segenap anggota berkunjung ke Mandor dengan tujuan yang sama.
Ketua Pendawa Kalbar, Endang Pujiati pada kesempatan ini juga, turun langsung memimpin rombongan dari Pontianak, bergerak menuju Makam Juang Mandor yang merupakan lokasi pemakaman dengan nilai sejarah yang tinggi dalam perjuangan kemerdekaan di wilayah Kalimantan Barat, khususnya di Landak.
Sekretaris Pendawa Kalbar, Sulasmono Dirjo yang turut hadir di lokasi ziarah menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang setiap tahun dilaksanakan, sebagai rangkaian dalam menyambut hari lahir dari Pendawa Kalbar. “Ini adalah salah satu rangkaian dari ulang tahun Pendawa yang ke -6 yang intinya mendoakan arwah pahlawan yang telah berjuang untuk Kalimantan Barat”, ungkapnya.
Terkait dengan makna acara ziarah ini bagi Pendawa, Sulasmono Dirjo yang mewakili Hj. Endang Pujiati selaku ketua, menjelaskan gambaran luas arti penting pembangunan jiwa nasionalisme, karena penggemar budaya tentunya memiliki rasa memiliki kewajiban menjaga khasanah nilai nilai sejarah nusantara, khususnya di Kalbar, dikarenakan Pendawa merupakan komunitas yang berdiri dan berkembang di wilayah Kalimantan Barat itu sendiri.
Ditambahkan oleh Hj. Endang Pujiati, selaku Ketua Pendawa, bahwa ia berharap kiranya, kegiatan ini menjadi momentum untuk anggota Pendawa di usianya yang memasuki tahun ke-6 dapat lebih memberikan pengenalan serta mengenang arti perjuangan dari pahlawan – pahlawan yang telah mengorbankan nyawa untuk menjaga marwah kedaulatan daerah dari penjajah kepada anak cucu, penerus estafet pembangunan, ungkap sang ketua di ujung wawancara. (Jul)