Kayong Utara KALBAR , onewsmedia.co id – Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam sendi kehidupan yang menjadi hak bagi warga negara yang dijamin oleh konstitusi. Kemudian konstitusi Negara menjamin keadilan bagi seluruh rakyat disegala aspek tidak terkecuali di bidang pendidikan.
Namun bagi warga masyarakat yang jauh dari pusat Pemerintahan rasa keadilan itu sangat sulit dirasakan, dikian halnya yang dirasakan oleh siswa-siswi dan guru yang ada di SDN 07 Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara.

Rangkaian informasi yang didapat awak media kondisi fasilitas pendidikan jauh dari ,kata layak, di mana kondisi bagunan sekolah yang banyak bolong dan bagian atap yang sudah roboh, membuat para pelajar menjadi tidak nyaman dan was was, kalau-kalau suatu waktu ada yang jatuh dari atas dan menimpa mereka kala sedang belajar.
Perihal itupun menjadi perhatian dan sorotan berbagai kalangan masyarakat, tidak terkecuali dari Dewan Pendidikan Kabupaten Kayong Utara.
Abdul Karim, S.H anggota Dewan pendidikan kepada sejumlah wartawan mengungkapkan, rasa prihatinnya saat dia berkesempatan turun dan meninjau keadaan dunia pendidikan di daerah terpencil seperti di kepulauan(Desa Pelapis dan sekitarnya).
” Kita sangat prihatin melihat keadaan pendidikan di daerah yang jauh dari pusat kota dan pusat pemerintahan seperti di Desa Pelapis. Kemaren kami melihat bangunan di SDN 07 sudah sangat tidak layak, banyak bagian yang sudah rusak berat, seperti atap yang sudah bolong, dan beberapa lokal ruang yang juga rusak, harusnya ini sudah mendesak untuk diperbaiki atau di renovasi, ” ujar Karim Jumat(08/09/2023).
Karim juga menyoroti adanya penempatan ruang belajar siswa yang digunakan untuk pertemuan, sehingga menghambat proses belajar- mengajar.
” Saya berharap kepada pemerintahan khususnya Dinas Pendidikan, agar jangan ada lagi fasilitas pendidikan digunakan untuk kegiatan-kegiatan seremonial, misalnya untuk menyambut tamu dari atas sekolah digunakan, bangku sekolah digunakan sehingga proses belajar anak didik jadi terbengkalai. Itukan Hak mereka untuk mendapat pendidikan, ini sampai tiga empat hari libur, ” katanya lagi.
Karim menyebut, bagi tamu yang datang dari Pusat maupun Provinsi sudah ada anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah, namun kenapa harus menggunakan gedung sekolahsekolah atau inventaris sekolah…? Sehingga dunia pendidikan menjadi korban.
” Budaya latin seperti itu baiknya jangan diadakan lah, itu adalah kebijakan yang salah, anggaran ada, itu bisa jadi penyalahgunaan anggaran, karena itu bukan tempat untuk tidur tapi fasilitas pendidikan. Sedangakan kalau tamu+tamu yang datang itukan ada perjalanan dinasnya yang diganggung oleh Negara, kenapa harus menggunakan fasilitas pendidikan..?? Itu yang kita soroti, ” tegas Karim.
Kemudian pria yang pernah menjadi Ketua DPRD pertama di KKU itu juga menyoroti adanya RGS yang juga tidak layak huni.
“Dan perlu rehab RGS yang ada 2 unit yang mengalami rusak, pembangunan RGS baru 1 unit, hal ini pernah di bahas dalam musrenbang kecamatan tahun 2020 menjadi prioritas, untuk menjamin kenyamanan para pendidik atau guru, ” tukasnya.
Dilain pihak Plt Kepala SDN 07 Pelapis saat di konfirmasi membenarkan adanya ruang belajar dan RGS yang rusak.
“Iya pak , benar, itu bangunan lokal pertama sekolah, memang itu dari tahun 2020 sudah ada kerusakan di bagian atap, sudah di ajukan perbaikan pada tahun 2021, sampai tahun 2022 belum terealisasi, tapi saya selaku Plt kepala sekolah, konfirmasi ke dinas pendidikan ke bidang terkait., informasinya tahun ini. Saya belum lama ini ketemu kepala dina, katanya sudah dalam proses, pertengahan bulan ini katanya mau di kerjakan, ” terang Hidayat Plt Kepala Sekolah melalui sambungan WhatsApp. Jumat (08/09) sore.
“Tapi memang ada bangunan RGS juga di sekolah kami yang perlu perbaikan, ” Imbuhnya.
Hidayat mengaku sudah ada konfirmasi juga ke pihak konsultan dinas pendidikan terkait perbaikan bangunan sekolah. Dia berharap agar fasilitas sekolah bisa segera diperbaiki agar siswa di kepulauan mendapat pendidikan yang setara dengan di kota.
“Harapan saya, terkait pasilitas, mana yang harus diperhatikan diperbaiki ya harus di perbaiki, saya ingin anak-anak di pulau dapat pendidikan yang sama dengan di daerah kota atau daerah lainnya,” tutup Hidayat.
Sementara itu, Rahadi Usman dimintai tanggapan menerangkan kalau untuk pembangunan sedang dalam proses.
” Sudah dalam pengerjaan, kontrak nya sudah jadi untuk SDN 7 pelapis bang. Info dari penyedia barang sudah dalam perjalan bang, ” terang Rahadi Singkat.
Sumber : Team Liputan
Editor Gugun